Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, kesempatan ini dimanfaatkan untuk mempresentasikan beragam destinasi wisata Banyuwangi ke jejaring pelaku usaha wisata di AS. “Tentu ini peluang bagus, kami berterima kasih ke pemerintah pusat, khususnya Kemenlu, yang terus bekerja mendukung promosi wisata daerah di Tanah Air,” kata Anas dalam pernyataan resminya dari AS kemarin (8/7).
Sejumlah destinasi wisata Banyuwangi dipresentasikan dalam pertemuan yang juga dihadiri Konsul Jenderal RI Rosmalawati Chalid tersebut. Seperti Gunung Kawah Ijen yang mempunyai fenomena alam api biru (blue flame) dan G-Land yang merupakan salah satu pantai dengan ombak terbaik di dunia untuk selancar.
Bukan itu saja, Pulau Tabuhan yang merupakan destinasi selancar layang dan angin serta sejumlah resor unggulan Banyuwangi juga dipamerkan pada kesempatan tersebut. “Kami tampilkan pula durian merah dan kopi Banyuwangi. Ternyata orang AS kagum dengan durian merah, penasaran ingin mencoba, banyak yang langsung cari informasi via smart phone masing-masing,” kata Anas.
Selain itu, penampilan sejumlah penari gandrung yang diboyong Kementerian Luar Negeri dari Banyuwangi semakin menambah greget promosi wisata tersebut.
Anas optimistis, ke depan semakin banyak wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Banyuwangi. Apalagi, aksesibilitas udara ke Banyuwangi kini semakin mudah.
”Sekarang di Rusia yang sedang ada Piala Dunia, bus-bus kotanya bergambar Kawah Ijen dan Tari Gandrung. Orang dari berbagai negara yang mengikuti Piala Dunia melihat promosi itu. Lalu sekarang promosi di AS. Semua didukung pemerintah pusat, tidak pakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ini semua kami harapkan mendongkrak kunjungan turis ke Banyuwangi,” harapnya.
Anas menambahkan, untuk memudahkan wisatawan AS yang belum banyak mengenal Banyuwangi, digambarkan lokasi Banyuwangi yang berdekatan dengan Pulau Bali. Bali menjadi pintu masuk untuk memasarkan wisata Banyuwangi ke AS.
”Kedekatan dengan Bali adalah keunggulan. Itu kita manfaatkan sebagai strategi pemasaran. Target kami memang menggaet tujuh persen wisman di Bali untuk datang pula ke Banyuwangi. Setahun ada sekitar 4 juta wisman ke Bali, kalau tujuh persennya saja, berarti 280.000 wisman ke Banyuwangi. Kita targetkan itu tercapai 2021, posisi kini 100 ribu wisman per tahun ke Banyuwangi. Tentu ada pula yang ke Banyuwangi tanpa lewat Bali,” pungkasnya.
(bw/sgt/rbs/JPR)